4 Macam Pola Komunikasi Yang Perlu Kalian Tahu!
Ilustrasi dari istockphoto.com
Disadari atau tidak, setiap kita telah berkomunikasi sejak usia kita kurang lebih 1 tahun. Kata pertama yang bisa diucapkan biasanya kata yang sederhana seperti “Mama” atau “Papa”. Di usia 1,5 tahun, kita sudah mampu mengucapkan lebih dari 20 kata. Kalau sekarang? Ah, sudah tidak bisa dihitung tentunya, bahkan kita sudah sangat pandai bersilat lidah.
Poinnya adalah kita sudah terbiasa berkomunikasi sejak
kecil, tapi tahukah Anda kalau ternyata ada beberapa macam pola komunikasi yang
biasa digunakan? Bisa jadi kita cenderung kepada salah satunya; yang jadi
pertanyaan adalah apakah pola komunikasi yang kita gunakan selama ini cenderung
kepada pola komunikasi yang baik?
Lalu apa saja sih bentuk pola komunikasi itu? Mana yang
sebaiknya digunakan dan mana yang sebaiknya dihindari?
Pola Komunikasi Pasif
Cirinya adalah kesulitan untuk menyampaikan apa yang dirasakan
dan lebih banyak memendamnya di hati. Selain itu biasanya lebih sering mengalah
walaupun orang lain selalu membuatnya tidak nyaman. Pola komunikasi ini cukup
berbahaya bagi kesehatan mental, karena sangat rentan masuk ke dalam jeratan
depresi. Orang yang memiliki pola komunikasi ini ketika merasa tidak baik-baik saja
biasanya akan berkata,
“Aku ngga papa kok,
aku baik-baik aja”
Pola Komunikasi Agresif
Cirinya adalah besarnya keinginan untuk mendominasi segala sesuatu
dan cenderung merasa selalu benar. Dalam percakapan biasanya suka menghakimi, mengintimidasi,
dan memaksakan pendapat kepada orang lain. Orang dengan pola komunikasi ini
tidak selalu dengan suara yang lantang dan aura yang berapi-api. Kadang hanya
dengan intonasi yang datar, ucapannya mampu menyerang lawan bicara secara langsung.
Ciri lain dari pola komunikasi ini yaitu hampir selalu menggunakan struktur ‘You-Statment’
(mengawali pernyataan dengan kata ‘kamu/anda’). Contoh :
“Kamu ini gimana sih,
gitu aja ngga bisa”
Pola Komunikasi Pasif-Agresif
Pola komunikasi ini adalah kombinasi dari pola komunikasi
pasif dan agresif. Bentuknya terlihat seperti pasif tapi bernuansa agresif;
menyerang dan menghakimi. Cirinya biasanya menggunakan kode-kode yang hanya dimengerti
oleh dirinya sendiri. Jadi apa yang disampaikan berbeda dengan apa yang
diucapkan. Orang dengan pola komunikasi ini dikenal sulit untuk dipahami, di
saat yang bersamaan juga menyebalkan. Contoh :
“gpp”
“oh gitu, yaudah aja
sih biarin”
“oke deh, tapi aku ngga tanggung jawab ya”
Pola Komunikasi Asertif
Pola komunikasi ini adalah komunikasi yang paling ideal.
Pola ini menggabungkan aspek-aspek positif dari pola-pola komunikasi sebelumnya
menjadi sebuah pola yang powerful. Ciri
dari pola komunikasi yaitu menekankan pada keterbukaan tapi tidak memaksakan
dan paham bagaimana menyampaikan sesuatu ke lawan bicara dengan
mempertimbangkan perasaannya.
Dengan pola komunikasi ini kita dapat menyampaikan opini dan perasaan kita kepada orang lain hanya sebagai opini dan perasaan bukan sebagai tuduhan atau seolah-olah menjadi suatu fakta; itu akan jauh lebih baik dan jauh lebih mudah diterima orang lain. Positifnya ialah dapat memantik rasa introspeksi dalam diri seseorang.
Kesimpulan
Itu lah 4 macam pola komunikasi yang mungkin harus Anda
tahu. Komunikasi akan menentukan seperti apa karakter Anda, sebaliknya karakter
akan tercermin dari cara Anda berkomunikasi. Oleh karena itu, agar kita memiliki
karakter yang baik maka sebaiknya mulai membiasakan diri berkomunikasi yang
baik yaitu dengan berkomunikasi secara asertif.