Bosan Diperlakukan Tidak Baik? Ingin Dihargai? Pelajari Pola Komunikasi Ini!
Ilustrasi dari istockphoto.com
Siapa sih yang tidak ingin dihargai? Pastinya semua orang
ingin dihargai. Tapi permasalahannya adalah banyak di antara kita yang tidak
tahu bagaimana caranya menghargai. Padahal menghargai orang lain adalah langkah
awal untuk kita dihargai. Hukum timbal balik! Jika kita memberi, maka kita akan
menerima. Lantas pertanyaannya bagaimana cara kita menghargai orang lain?
Memberikan penghargaan kepada orang lain erat kaitannya
dengan emosi. Emosi akan selalu terlibat dalam setiap interaksi kita dengan
orang lain. Karena memang tujuan interaksi adalah untuk mengkomunikasikan
gagasan, pikiran, pengalaman, keinginan, atau bahkan yang melibatkan perasaan
kita seperti kesal, marah, jengkel, keberatan, dan lain sebagainya kepada orang
lain.
Aspek penting dari menghargai orang lain adalah komunikasi
yang baik. Orang akan merasa dihargai dengan komunikasi yang melibatkan
perasaan. Lalu bagaimana sih cara berkomunikasi yang baik dan bagaimana
melatihnya?
Terlebih dulu kita harus tahu macam-macam pola komunikasi,
jika Anda belum mengetahuinya silakan Anda membaca 4 pola komunikasi yang perlu kalian tahu. Dari keempat pola tersebut, oleh
para ahli di bidang komunikasi pola komunikasi asertif dinilai yang paling baik.
Definisi Komunikasi Asertif
Komunikasi asertif adalah kemampuan untuk mengekspresikan
diri, perasaan, dan hak kita dengan tetap menghargai perasaan dan hak orang
lain.
Sedangkan menurut VA Health Care, komunikasi asertif adalah
satu cara berkomunikasi dan mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pendapat
dengan cara membuat sudut pandang dan kebutuhan kita dimengerti dengan jelas
oleh orang lain tanpa kita menyepelekan pikiran, perasaan, dan pendapat mereka.
Dengan kemampuan ini kita bisa menyampaikan perasaan, opini,
atau apa yang kita inginkan secara terbuka dan jujur tanpa membuat orang lain
merasa dihakimi. Ini penting dalam membangun suatu hubungan yang saling
menghargai.
Manfaat Komunikasi Asertif
Ada banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan dengan
membiasakan diri berkomunikasi secara asertif, di antaranya yaitu :
1. Kita akan lebih efektif dalam menangani persoalan dengan
orang lain
2. Mempertahankan hubungan dalam waktu yang panjang
3. Melatih kejujuran
4. Kesehatan mental terjaga
5. Dan masih banyak lagi
Cara Praktis Menerapkan Komunikasi Asertif
Menerapkan komunikasi asertif tidaklah sulit, namun harus
berlatih secara rutin untuk menguasainya. Ada cara praktis untuk menerapkan
pola komunikasi ini, yaitu :
1. Identifikasi batasan-batasan nyaman untuk diri sendiri dan orang lain
“Aku nyamannya kalau digimanain ya?”
“Sebaliknya aku ngga
nyaman itu kalau digimanain ya?”
“Kalau aku ngomong begini
orang lain nyaman ngga ya?”
Dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut kita lebih mudah untuk
mengidentifikasi batasan-batasan nyaman diri kita sendiri maupun orang lain.
Untuk orang yang telah kita kenal dengan baik akan menjadi lebih mudah karena
kita sedikit banyak mengetahui karakternya. Sedikit berbeda untuk orang yang
tidak kita kenal; usahakan menggunakan nilai-nilai universal atau nilai-nilai
kesopanan yang berlaku di masyarakat.
2. Mulai mengkomunikasikan hal yang meresahkan
Jika batasan nyaman telah diketahui, maka mulailah
menyampaikan keresahan Anda. Gunakan
pendekatan opini dan perasaan pribadi dengan menerapkan konsep I-Statement
serta sebisa mungkin mengurangi kecenderungan judgemental kepada orang lain.
Apa itu I-Statement?
I-Statement (‘I’ berarti saya/aku) terjemahan bebasnya
adalah pernyataan yang diawali dengan kata ‘saya/aku’. Sederhananya konsep ini
menekankan bagaimana menyampaikan sesuatu dengan sudut pandang ‘saya/aku’.
Penggunaan konsep tersebut akan membuat kita lebih fokus
pada apa yang kita rasakan dan kebutuhan apa yang ingin kita sampaikan,
poinnya di sini adalah kita berfokus pada sudut pandang kita sendiri, bukan
lawan bicara kita. Kenapa begitu? Itu akan menghindarkan kita dari
mengeneralisasi atau membuat asumsi-asumsi yang mungkin tidak sepenuhnya benar
kepada orang lain. Ingat! tujuan komunikasi bukan untuk menghakimi atau
mengevaluasi lawan bicara kita, tapi menyampaikan perasaan dan apa yang ingin
orang lain lakukan dengan enak agar lawan bicara kita mengerti dan menerima.
Coba bedakan kalimat berikut ini,
“Kamu itu kemana aja
sih, selalu aja ngaret. Jadwal kita semua jadi berantakan.”
“Akhir-akhir ini aku
ngerasa kamu ngga kayak biasanya deh, lagi ada masalah?”
Kira-kira mana yang lebih enak didengar?
3. Beri lawan bicara apresiasi kalau Ia melakukan hal yang kita suka
Perlakuan ini bisa membuat orang lain mempelajari diri kita
secara alami tentang batas-batasan yang kita punya. Apresiasi yang paling
sederhana ialah mengucapkan terima kasih. Mudah bukan? Sehingga kedepan, orang
lain juga akan berlaku asertif kepada kita tentu dengan menjaga perasaan kita
karena kita ngga selamanya benar
terus kan?
4. Lakukan secara rutin dimulai dari lingkungan terkecil
Penguasaan akan sesuatu selalu membutuhkan ketekunan. Jika
kita ingin asertif atau komunikasi asertif ini menjadi miliki kita sepenuhnya,
maka sudah seharusnya kita menerapkannya di mana pun dan kapan pun yang bisa
dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga.
Penutup
Semua orang ingin dihargai. Namun penghargaan itu tidaklah
datang serta merta, melainkan kita usahakan dengan membiasakan diri menghargai
orang lain. Salah satu aspek penting dari menghargai orang lain ialah
komunikasi. Komunikasi yang baik akan menciptakan hubungan timbal balik yang
saling menghargai. Semoga dengan mempelajari dan menerapkan konsep komunikasi
asertif ini Anda menjadi pribadi yang pandai menghargai orang lain dan sebagai
bonusnya menjadi orang yang dihargai di lingkungan Anda. Aamiin.
Sekian semoga bermanfaat, Wallahul Muwafiq Ila aqwamith Tharieq.
Posting Komentar