Ngalor-Ngidul

Gambar dari pxhere.com 


Halo teman gabut di mana pun kalian berada,

Sebenarnya saya nggak tahu mau nulis apa sekarang ini. Mentok! Rasa-rasanya seperti ada di suatu gedung yang semua pintunya tertutup rapat. Belum ada hal yang menggugah hati saya untuk menelisik lebih jauh tentang topik tertentu. Tapi di sisi lain saya nggak mau blog ini jadi blog berhantu karena jarangnya update artikel baru. Ya sudah, saya putuskan untuk menulis apa saja yang menggelayuti pikiran saya saat ini. Apalagi kalau bukan demi mengisi asupan artikel di blog yang sudah saya rawat layaknya anak sendiri, seperti malika sang kesatria baja hitam.

Daripada ngegabut buka-tutup WA, tengak-tengok ngecek notifikasi layar. Padahal sebetulnya tahu jelas-jelas nggak bakal ada juga yang nge-chat. Sudah begitu menyedihkannya, malah diperparah memupuk harap ada mukjizat Tuhan kalau-kalau kekasih hati tiba-tiba ngechat duluan. Bangun bro!

Mending bareng saya di sini nongki ngobrolin hal-hal yang mungkin selama ini buat kita bertanya-tanya geli. Yuk langsung aja hehe.

Rambut Pantat

Saya mau nanya nih ke kalian, pernah nggak sih kalian bertanya-tanya, kenapa ada rambut di area lubang pantat dan untuk apa?

Saya sendiri awalnya bingung setengah mampus. Pertama kali sadar ada rambut di area itu sewaktu saya merasa pantat ini saban hari tambah nggak nyaman. Apalagi pakai celana yang agak ketat, goyang sana goyang sini nggak karuan. Kalau dirasa sudah rapih dan tinggal cabut, ada aja sensasi sempak nyelip. Yaa Tuhan.

Terpaksalah tangan harus merogoh masuk ke sela-sela surga demi memposisikan rambut-rambut laknat itu ke posisi yang pas. Jengkelnya kadang nggak bertahan lama. Baru selemparan beha dari kamar pantat udah mulai menggeliat. Nggak jarang juga sewaktu lagi nongki bareng teman-teman, rambut laknat itu malah buat ulah. Teman ngomong apa jadi nggak nyambung, sibuk gesar-geser pantat. Pokoknya serba repot deh!

Sebenernya rambut apa sih ini?

Ada teman yang bilang itu kelainan, karena mana ada rambut di lubang pantat. Segera setelah saya suruh untuk cek pantatnya sendiri, dia kaget. Ternyata benar ada rambut di pinggiran lubang neraka itu. Akhirnya kami tanya ke Pakde Google. Penasaran sekaligus jengkel sudah nggak ada obatnya.

Ketemulah website sehatq.com. Website tentang tanya jawab soal kesehatan & penyedia layanan konsultasi secara online. Di sana ada penanya yang cukup frontal, begini redaksinya,

“Dok, saya mau tanya sebelumnya maaf kalau jorok fungsi bulu di dubur apa ya? tolong dijawab dok saya sangat penasaran.”

Ternyata ada juga yang sepenasaran itu, seperti kami haha. Pertanyaan nyerempet konyol itu dijawab dengan penuh kesabaran oleh dr. Jolinda yang entah sedang gabut atau apa mau meladeni pertanyaan klien yang jauh dari nalar kebanyakan. Poin yang disampaikan ialah, rambut di sekitar lubang pantat berfungsi untuk mencegah kulit lecet, penghalang masuknya kuman, memproduksi aroma, dan tanda matangnya hormon.

Tapi masih ada yang mengganjal dibenak saya, tentu bukan sempak ya. Dikatakan rambut laknat itu menghasilkan aroma, dan dikatakan pula aroma itu berguna untuk meningkatkan rangsangan saat berhubungan intim. Saya jadi tambah penasaran, aroma itu muncul dari mana? apa dari tinja yang gagal dibersihkan seluruhnya atau dari daki yang tertimbun jutaan tahun lamanya? Kok ya bisa-bisanya jadi booster libido? Ah, saya memang belum menikah jadi belum tau seperti apa sensasinya. Kalian yang sudah pernah menikah, apa benar libido Anda naik setelah menghirup aroma surgawi semacam itu? komen ya, sumpah penasaran banget!

Walaupun dari informasi itu banyak manfaatnya, tidak lantas membuat saya mengurungkan diri untuk membabat habis rambut-rambut laknat ini. Menurut saya ini cukup mengganggu perduniawian saya. Saya jadi nggak pede main bareng teman-teman di luar. Kan nggak lucu, tiba-tiba tangan merogoh-rogoh pantat atau goyang-goyang nggak jelas. Bisa dikata gila!

Itu lah keresahan saya teman, mungkin kalian juga alami tapi masih malu-malu monyet cerita ke sosial media, iya kan? Ngaku aja deh lo! haha.  

Sekian deh dari saya, selamat bertemu di artikel lainnya ya! Kalau kalian gabut level Ki Joko Bodo yang udah nggak praktek lagi tapi masih kaya dan mau diskusi atau curcol, bisa komen aja di bawah atau klik “kontak” di footer blog ini. Nanti kalian otomatis terhubung ke email saya. Kalau dirasa enak dan menarik, langsung aja kita ketemu sambil ngopi. Gass!

See you!